KONTRIBUSI KOPERASI SECARA NASIONAL
Pertumbuhan koperasi dapat dilihat dari beberapa indikator seperti jumlah koperasi, jumlah anggota, penyerapan tenaga kerja, permodalan, volume usaha, dan nilai sisa hasil usaha (SHU).
Dari beberapa indikator perkembangan koperasi indonesia yang telah dijelaskan, keberadaan koperasi Indonesia sebagai badan usaha di seluruh daerah diharapkan dapat memberikan peluang bagi terbukanya lapangan kerja baru di sebagian anggota masyarakat. Hal ini ditunjukkan dengan perkembangan penyerapan tenaga kerja oleh koperasi Indonesia periode 2005-2006 secara nasional yang mengalami peningkatan sebanyak 41.664 orang atau 13,49 % dari 308.771 orang (28.736 manajer dan 280.035 karyawan) pada tahun 2005 menjadi 350.435 orang (31.963 manajer dan 318.472 karyawan) pada tahun 2006.
Kelembagaan koperasi Indonesia periode 2005-2006 mengalami perkembangan secara signifikan dengan laju perkembangan sebanyak 6.363 unit atau 4,71 %. Perkembangan jumlah anggota koperasi indonesia juga mengalami peningkatan sebanyak 489.349 orang atau 1,79 %.
Perkembangan transaksi usaha koperasi indonesia yang dicerminkan oleh besarnya nilai volume usaha koperasi indonesia mengalami peningkatan yang cukup signifikan sebesar 53,60 % atau Rp. 21.886.806,22 juta. Seiring dengan peningkatan volume usaha Koperasi Indonesia , perkembangan Sisa Hasil Usaha (SHU) koperasi indonesia periode 2005-2006 mengalami peningkatan sebesar 46,33 % atau Rp. 1.018.497,34 juta.
ANALISA :
Selama periode 2005 hingga 2006, koperasi mengalami pertumbuhan yang cukup signifikan di lihat dari data jumlah koperasi, jumlah anggota, jumlah tenaga kerja, volume usaha dan SHU di atas. Dengan meningkatnya jumlah koperasi, maka akan bertambah pula daya serap tenaga kerja sehingga akan mengurangi jumlah pengangguran yang selama ini menjadi salah satu penyakit bangsa Indonesia. Seiring dengan perkembangan volume usaha maka meningkat pula Sisa Hasil Usaha (SHU).
Jadi, kontribusi sektor koperasi terhadap perkembangan perekonomian serta kehidupan bangsa secara umum sangat jelas. Masih berputarnya roda ekonomi Indonesia pun karena masih bertahannya koperasi, meski tanpa dukungan atau keberpihakan dari pihak-pihak yang terkait. Dengan adanya kemandirian seperti ini, bukan tidak mungkin pelaku koperasi Indonesia ke depan akan lebih mampu bersaing di pasar internasional.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar